Thursday, April 26, 2012

Manusia dan Tanggung Jawab

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar, Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti ia telah bertanggung jawab atas bannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya, Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah kadar pertanggung jawabannya. Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan, keselarasan, antara sesama manusia dan antara manusia dan lingkungan. 
Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawabitu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakat.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatan yaitu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bentuk tanggung jawab yang ada di sekitar kita ada banyak contohnya.

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Tanggung jawab ini sangatlah penting untuk dipupuk dari usia dini, contoh membiasakan anak untuk bertanggung jawab terhadap barang miliknya atau bertanggung jawab membereskan kembali mainan yang telah selesai di mainkan. Untuk usia remaja ke usia dewasa harus bisa bertanggung terhadap peran masing masing. Contoh : remaja sudah harus bisa bertanggung jawab terhadap pengaturan keluar masuk uang jajan yang diterimanya, atau sudah mulai di arahkan untuk membuka usaha sendiri agar tidak terlalu bergantung kepada uang dari orang tua. Untuk usia dewasa bisa berbentuk tanggung jawab terhadap beban pekerjaan yang diterimanya dan harus bisa melaksanakan beban yang sudah diberikan kepadanya dari perusahaan tempat dia bekerja.

2.Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tanggung jawab bentuk ini juga sangat penting, karena tanpa tanggung jawab ini orang akan lupa kepada siapa dia harus berterima kasih terhadap segala nikmat yang telah di dapatnya.
Realisasi terhadap tanggung jawab terhadap Tuhan adalah berbentuk ibadah yang harus dijalankan,beramal kepada sesama manusia, karena dengan ini manusia bisa mensyukuri rejeki yang diterimanya. Pelanggaran dari hukuman hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh tuhan dan jika dengan peringatan yang keras pun manusia masih juga tidak menghiraukan maka tuhan akan memberikan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah perintah tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia perlu pengorbanan.

3.Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara
Satu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma norma atau aturan aturan yang dibuat negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab terhadap negara.
Sebagai penutup, apapun tanggung jawab yang ada di depan kita, kita harus melaksanakan sesuai dengan aturan yang ada. Agar apapun yang kita hadapi nanti akan berjalan lancar kedepannya.

Demikian artikel ini saya buat, tulisan ini murni buah pikir saya mohon maaf jika ada salah.

Terima kasih.

Thursday, April 12, 2012

Manusia Dan Keadilan

Keadilan merupakan sesuatu yang tidak bisa lepas dari aktivitas manusia sehari hari. Dalam rumah tangga, orang tua harus berlaku adil terhadap anak anaknya, dalam hal pekerjaan seorang pemimpin(bos) tidak boleh mementingkan hanya 1 karyawan, harus tetap bisa adil terhadap semua karyawan, dan masih banyak contoh lainnya.

Bentuk bentuk keadilan itu ada banyak,berikut contohnya :
1. Keadilan legal atau moral
Keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
2.Keadilan Distributif

Keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama
3.Keadilan Komutatif

Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum
(*Sumber=http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-keadilan)

Lain halnya dengan keadilan sosial,walau frase "Keadilan Sosial" ada pada sila kelima pada Pancasila,tentu tidak semua paham apa makna sebenarnya dari frase "Keadilan Sosial" itu sendiri. Keadilan sosial adalah suatu konsep dan praktek yang berkembang, serta menjangkau hampir semua sisi kehidupan manusia. Dengan contoh dari segi keluarga dan pekerjaan yang penulis bahas pada awal artikel ini, ada lagi yang berhubungan antara petinggi petinggi yang duduk di bangku pemerintahan dengan rakyat jelata yang membantu petinggi tersebut untuk dapat menikmati jabatan dan layanan yang diberikan negara, yang negara dapat dari uang pajak, yang di tarik dari rakyat jelata. Sementara itu para petinggi itu terlalu terbuai oleh kekuasaan sehingga melupakan janji mereka untuk dapat mensejahterakan masyakat yang mendukungnya, sungguh tidak adil para petinggi itu. Jadi frase "Keadilan Sosial" mencakup berbagai aspek dalam kehidup manusia.

Kembali kepada masalah pemerintahan, Indonesia sekarang ini sangatlah jarang bisa ditemukan pemimpin yang jujur, kalaupun ada mungkin umur dia sebagai pemimpin tidak akan lama karena di geser oleh calon pemimpin yang mau mengikuti sistem kecurangan yang sudah berakar di dalam tingkah laku para pemimpin Indonesia. Yang seharusnya terbalik, pemimpin - pemimpin yang jujur itulah yang harusnya bertahan selama mungkin untuk mempin secara adil dan benar, bukan seperti pemimpin yang curang, cari cari kesempatan untuk korupsi, dll, justru yang curang itulah yang sangat menyampingkan keadilan untuk rakyatnya. Tapi itulah sistem di Indonesia, orang yang jujur akan cepat tergantikan karena masih banyak orang curang yang mau mengikuti sistem yang sudah rusak, dan biasanya akan bercokol lama di kursi pemerintahan. Yah,mungkin hanya bisa pasrah melihat tingkah para pemimpin Indonesia tercinta ini. Hanya bisa berharap Indonesia menjalankan pemerintahan yang normal tanpa ada kecurangan, hanya ada kejujuran dan keadilan bagi rakyat Indonesia.

Akhir kata dari penulis, tulisan ini hanyalah buah pikir dari seorang saya pribadi, saya bukan seorang filsafat atau professor, tapi tetap negara Indonesia merupakan negara demokrasi, dari rakyat untuk rakyat. Tetapi kenyataannya tidak seperti itu dan melahirkanlah tulisan ini.

Terima Kasih