Thursday, April 12, 2012

Manusia Dan Keadilan

Keadilan merupakan sesuatu yang tidak bisa lepas dari aktivitas manusia sehari hari. Dalam rumah tangga, orang tua harus berlaku adil terhadap anak anaknya, dalam hal pekerjaan seorang pemimpin(bos) tidak boleh mementingkan hanya 1 karyawan, harus tetap bisa adil terhadap semua karyawan, dan masih banyak contoh lainnya.

Bentuk bentuk keadilan itu ada banyak,berikut contohnya :
1. Keadilan legal atau moral
Keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
2.Keadilan Distributif

Keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama
3.Keadilan Komutatif

Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum
(*Sumber=http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-keadilan)

Lain halnya dengan keadilan sosial,walau frase "Keadilan Sosial" ada pada sila kelima pada Pancasila,tentu tidak semua paham apa makna sebenarnya dari frase "Keadilan Sosial" itu sendiri. Keadilan sosial adalah suatu konsep dan praktek yang berkembang, serta menjangkau hampir semua sisi kehidupan manusia. Dengan contoh dari segi keluarga dan pekerjaan yang penulis bahas pada awal artikel ini, ada lagi yang berhubungan antara petinggi petinggi yang duduk di bangku pemerintahan dengan rakyat jelata yang membantu petinggi tersebut untuk dapat menikmati jabatan dan layanan yang diberikan negara, yang negara dapat dari uang pajak, yang di tarik dari rakyat jelata. Sementara itu para petinggi itu terlalu terbuai oleh kekuasaan sehingga melupakan janji mereka untuk dapat mensejahterakan masyakat yang mendukungnya, sungguh tidak adil para petinggi itu. Jadi frase "Keadilan Sosial" mencakup berbagai aspek dalam kehidup manusia.

Kembali kepada masalah pemerintahan, Indonesia sekarang ini sangatlah jarang bisa ditemukan pemimpin yang jujur, kalaupun ada mungkin umur dia sebagai pemimpin tidak akan lama karena di geser oleh calon pemimpin yang mau mengikuti sistem kecurangan yang sudah berakar di dalam tingkah laku para pemimpin Indonesia. Yang seharusnya terbalik, pemimpin - pemimpin yang jujur itulah yang harusnya bertahan selama mungkin untuk mempin secara adil dan benar, bukan seperti pemimpin yang curang, cari cari kesempatan untuk korupsi, dll, justru yang curang itulah yang sangat menyampingkan keadilan untuk rakyatnya. Tapi itulah sistem di Indonesia, orang yang jujur akan cepat tergantikan karena masih banyak orang curang yang mau mengikuti sistem yang sudah rusak, dan biasanya akan bercokol lama di kursi pemerintahan. Yah,mungkin hanya bisa pasrah melihat tingkah para pemimpin Indonesia tercinta ini. Hanya bisa berharap Indonesia menjalankan pemerintahan yang normal tanpa ada kecurangan, hanya ada kejujuran dan keadilan bagi rakyat Indonesia.

Akhir kata dari penulis, tulisan ini hanyalah buah pikir dari seorang saya pribadi, saya bukan seorang filsafat atau professor, tapi tetap negara Indonesia merupakan negara demokrasi, dari rakyat untuk rakyat. Tetapi kenyataannya tidak seperti itu dan melahirkanlah tulisan ini.

Terima Kasih

No comments:

Post a Comment